BREAKING NEWS

Info PPDB

Hasil Karya Siswa

Pengumuman

From our Blog

Rabu, 11 November 2015

Profile



1. Konsep Dasar
Sekolah Integral SD Luqman Al Hakim adalah salah satu unit dakwah ormas Hidayatullah yang berorentasi pada pendidikan. Dalam Garis Besar Program Pendidikan Integral Hidayatullah disebutkan bahwa arah pendidikan Hidayatullah berakar pada nilai-nilai Islam. Bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan siswa serta harkat dan martabat Islam yang mencakup 8 poin arahan, yakni:
     1.     Harus menjamin ikut serta dalam membangun peradaban Islam.
     2.     Harus dapat meningkatkan kecerdasan peserta didiknya.
   3.     Harus dirancang untuk meningkatkan harkat dan martabat Islam dan kaum Muslimin.
  4.     Harus menimbulkan rasa tanggung jawab pada output didik untuk senantiasa membela keluruhan Islam dan ummatnya.
    5.     Harus diarahkan untuk menghasilkan output didik yang mampu mandiri.
6.     Harus diarahkan untuk menumbuhkan rasa kepedulian peserta didik terhadap masalah yang berkembang di masyarakatnya.
7.     Harus dilaksanakan secara profesional, terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat dan mengakses kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
8.     Harus mengakomodir secara layak anak-anak yatim, piatu, terlantar dan tidak mampu lainnya.
Atas dasar hal inilah, Lembaga Pendidikan Integral Hidayatullah memilki konsep pendidikan integral yang akan menjadi arah pendidikannya. Konsep yang dimaksud meliputi semua jenjang pendidikan dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Pendidikan Tinggi (PT). Oleh karena pendidikan telah menjadi kunci solusi paling mendasar dari semua cita-cita kelembagaan.
Pondok Pesantren Hidayatullah lahir dan berdiri di atas manhaj Sistematika Nuzulnya Wahyu (SNW). Kita menyakini bahwa SNW ini selaras dan merujuk pada framework Islam dan ittiba’ kepada Rasulullah Saw. Manhaj ini lebih penting dari materi pelajaran dan guru. Manhaj inilah yang memberinya bentuk dan warna yang khas. Manhaj diperlukan Pesantren Hidayatullah untuk memahami dirinya sendiri. Manhaj ini tidak hanya berurusan dengan fakta dan data. Ia berkaitan dengan pendekatan metodologis. Artinya, bagaimana data dan fakta itu dipahami. Data dan fakta yang ada itu harus diselaraskan dengan manhaj ini.
Pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Hidayatullah (baik proses maupun hasilnya) seluruhnya harus merujuk dan dijiwai oleh manhaj ini. Ia harus dapat diterjemahkan baik dalam proses belajar mengajar, budaya kerja, manajemen, pengambilan keputusan, pembinaan SDM dan seluruh aspek lainnya yang ingin dicapai oleh lembaga ini.
Manhaj ini membahas berbagai hal yang merupakan penanaman nilai, konsep, visi, standar, dan model kepribadian serta keyakinan:
1. Surah al-’Alaq memantapkan aspek nilai-nilai dasar akidah, yang tidak saja mencakup rukun iman dalam pengertian formal, namun bagaimana nilai-nilai dari iman itu membentuk pemikiran, sehingga menjadi rujukan dalam berpikir, merasa, berbicara, bertindak. Syarat-syarat syahadat, misalnya, pada dasarnya merupakan “pagar” pikiran, perasaan, perkataan dan perilaku (ilmu, yaqin, qabul, inqiyad, ikhlash, shidq, mahabbah) kebalikan dari (jahl, syakk, radd, tark, syirk, kadzib, baghdha’).
2.Surah al-Qalam mengandung prinsip-prinsip umum dienul Islam, yakni: (1) khittah seorang muslim, (2) konsep masa depan, (3) konsep akhlaq, (4) konsep benar-salah. Fokus utamanya adalah membangun khiththah hidup ber-Qur’an sebagai ideologi kebenaran. Selamat tidaknya kita, berkah tidaknya hidup kita, dan maju tidaknya kita tergantung kepada kekokohan dan keteguhan kita dalam menempuh jalan ini.Awalnya,pengikut jalan ini pasti sedikit,namun suatu saat pasti akan membesar asal kita konsisten dengan sikap kita.
3.Surah al-Muzzammil mengupas masalah tazkiyah dan ibadah, yaitu 7 bekal spiritual seorang muslim: (1) qiyamul-lail, (2) tartil al-Qur’an, (3) dzikrullah, (4) tabattul (total di jalan Allah), (5) tawakkal, (6) sabar, (7) hijrah. Fokus utamanya adalah pencerahan spiritual dan internalisasi nilai-nilai Al-Qur’an. Menjadikan ibadah dan taqarrub kepada Allah sebagai tradisi, baik melalui ibadah wajib maupun nafilah.
4. Surah al-Muddatsir membahas tentang konsep perubahan atau prinsip-prinsip dasar tarbiyah dan dakwah, yaitu: (1) berfokus kepada akhirat, (2) hanya membesarkan nama Allah, (3) menyucikan “pakaian” (kepribadian, keluarga, dsb), (4) menghindari dosa, berhala, dan najis, (5) ketulusan dalam memberi, berdakwah tanpa pamrih, (6) bersabar. Fokus utamanya adalah transformasi nilai-nilai Al-Qur’an ke dalam kehidupan. Mulailah mencari teman, dengan mengajak orang untuk berubah menjadi lebih baik, yakni: menjadi bagian dari penggerak perubahan (agent of change).
5. Surah al-Fatihah merangkum visi peradaban Islam, yakni peradaban yang berakar kepada tauhid dan semata-mata untuk mengabdi kepada Allah ta’ala. Milikilah visi besar, apapun keadaan kita hari ini. Al-Fatihah artinya Pembuka, semacam kunci yang akan menjadi pemandu untuk memahami bangunan peradaban yang akan ingin ditegakkan, yakni seluruh nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Qur’an.
Jadi sebagai lembaga Islam yang punya komitmen dalam membangun peradaban Islam, maka pesantren Hidayatullah harus senantiasa menjaga, memelihara dan mengaplikasikan manhajnya dalam kehidupan sehari-hari. Jika konsep-konsep penting ini tidak lagi digunakan secara benar, maka ia merupakan pertanda yang jelas bahwa ruh lembaga itu telah mati.
2. Data Sekolah
·         Nama Sekolah                     : SDI Luqman Al-Hakim.
·         NSS/NPSN                         : 10.2.05.05.01.044 / 20504317
·         Alamat                                : Jl. Lisman 18 B
·         Kecamatan                          : Bojonegoro
·         Kabupaten/kota                    : Bojonegoro
·         Propinsi                               : Jawa Timur
·         Telepon/Fax.                        : 0353-888025
·         Nama Yayasan      `              : Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah
·         Status Akreditasi                   : A/2004
3. Profil Lulusan
·         Memiliki Akhlaqul Karimah
·         Dapat melaksanakan sholat dengan baik
·         Mampu membaca Al Quran dengan tartil
·         Memiliki hafalan 2 juz
·         Cerdas, kreatif, terampil, dan mandiri
·         Memiliki kemampuan akademik yang tinggi
·         Mampu berkomunikasi aktif dalam Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Arab
·         Memiliki jiwa leadership dan entrepeneurship

4. Indikator Profil
·         Melaksanakan sholat tanpa disuruh, tepat waktu, dan memahami arti bacaan sholat
·         Mampu membaca al Quran sesuai kaidah tajwid
·         Taat kepada Allah Swt dan Rasululloh Saw,
·         Hormat dan patuh kepada guru serta orang tua,
·         Ramah dan sayang kepada sesame
·         Peduli pada lingkungan,
·         Mampu menghafal juz 29 dan 30
·         Rata-rata niai ujian nasional/uasbn 8,0, lulus 100 %, dan masuk sekolah favorit
·         Mampu bertanya dan menjawab dalam Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Arab
·         Mampu menyampaikan gagasan dalam bentuk tulis dan lisan dengan Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Arab
·         Mampu memimpin dan siap dipimpin serta memberdayakan potensi diri


Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah Dasar

sdintegral.sch.id — Ayah Ibu, kebanyakan orangtua cenderung fokus mengajarkan membaca, menulis dan berhitung (calistung) pada putra-putrinya jika telah masuk TK B. Bahkan ada yang diikutkan les membaca, menulis dan berhitung, karena khawatir tidak bisa masuk SD yang diinginkan.Kebanyakan orang tua justru melupakan hal-hal lain yang lebih dibutuhkan ketika anak mereka di SD. Apa saja yang sebaiknya dipersiapkan orangtua agar anak-anaknya kelak siap belajar di SD?

     Di bawah ini hal-hal yang perlu disiapkan sebelum masuk SD: 
  1. Persiapkan mentalnya. Jika sudah dekat waktunya, beri wawasan tentang kondisi di sekolah dasar. Mulai lingkungan sekolahnya, model belajarnya. Tetapi tidak boleh menakut-nakutinya.Dengan menakut- nakuti malah akan membuat anak cemas dan takut.
  2.  Membekalinya dengan pengetahuan agama. Menanamkan akhlaqul karimah dengan memberinya tauladan dan wawasan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan saat belajar atau bermain akan membantu dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Selain itu membekalinya dengan Al Qur’an baik bacaan maupun hafalan juga dibutuhkan, apalagi sekolah yang dipilih adalah sekolah Islam.
  3.  Dilatih keterampilan hidup. Ajarkanlah keterampilan hidup sederhana seperti memakai baju berkancing dan kaos, memakai celana, sabuk, memakai kaos kaki dan sepatu, makan sendiri, membersihkan diri setelah BAK dan BAB, menyisir rambut, dll. Keterampilan hidup ini akan mendidik anak menjadi mandiri dan percaya diri.
  4. Dilatih memahami prosedur kerja. Jika anak terbiasa dengan prosedur, akan sangat membantunya jika dia melakukan kegiatan belajar di SD. Di rumah melatih prosedur dapat dilakukan dengan intensif, misalnya melatih prosedur makan, anak diminta membantu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk makan, kemudian bagaimana makan yang baik, dan apa yang dilakukan setelah makan (piring dan gelas kotor diletakkan dimana, cuci tangan dll).
  5.  Mampu mengikuti aturan. Kemampuan mengikuti aturan ini berhubungan dengan kontrol diri mereka dan rasa tanggung jawab dalam dirinya. Supaya anak-anak dapat mengontrol dirinya, beri kesempatan pada mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengaktifkan seluruh inderanya, seperti main pasir, ublek, playdoug, main air, memasak, mengenal berbagai bau, rasa dan tekstur dsb. Jika inderanya sudah aktif anak-anak akan lebih mudah mengontrol/mengendalikan dirinya. Untuk melatih anak bertanggung jawanb dapat dilakukan dengan memberikan tugas-tugas sederhana dirumah secara konsisten, misalnya merapikan tempat tidurnya, membuang sampah, atau membantu membersihkan debu. Dengan kebiasaan melaksanakan tugas di rumah, rasa tanggung jawab akan tumbuh sehingga memudahkan anak mudah mengikuti aturan dimanapun berada.
  6.  Mampu menyelesaikan masalah dengan bahasa. Kemampuan menyelesaikan masalah sangat dibutuhkan dalam bersosialisasi dengan sesama. Melatih menyelesaikan masalah dibutuhkan teladan dari orangtua dan orang dewasa di sekelilingnya. Sikap tenang, sabar dan memberitahu cara menyelesaikan suatu masalah pada anak serta membiasakan anak untuk berbicara dengan baik dalam menyampaikan masalah perlu dimiliki oleh para orang tua.
  7.  Mampu mengelola diri sendiri. Mengelola diri sendiri sangat dibutuhkan ketika anak belajar di sekolah dasar, kapan saatnya dia harus fokus, kapan dia harus menanggapi, kapan dia boleh bermain dan kapan dia harus mengerjakan tugas. Dengan kemampuan mengelola diri dengan baik, maka anakpun akan banyak menyerap pelajaran. Kemampuan ini berhubungan erat dengan kontrol diri dan aturan yang telah dilatihkan. Jika anak telah mampu mengontrol dirinya dan dapat mengikuti aturan, Insya Allah dia juga akan mampu mengelola dirinya.
  8.  Mampu bekerjasama dengan teman menghasilkan karya yang realistisKemampuan bekerjasama sangat dibutuhkan untuk belajar secara kelompok di sekolah dasar. Untuk itu memberinya kesempatan untuk bermain dan berteman dengan teman-teman sebayanya akan sangat mendukung kemampuan bekerjasama pada anak.
  9. Mampu menggunakan motorik kasar dan halus serta kontrol dalam bemain. Perkembangan motorik kasar dan halus ini sangat penting karena mempengaruhi kemampuan berpikirnya. Beri kesempatan anak untuk mengembangkan motorik kasarnya dengan mengajaknya berolahraga dan bergerak terarah, dan latihlah motorik halusnya dengan bermain pasir, play dough dll.
  10. Perkenalkan juga keterampilan dasar membaca dan menulis tanpa dengan mendrillingnya. Misalnya: di rumah kita bisa melabelisasi barang-barang yang ada di rumah, sehingga anak terbiasa dengan huruf, atau saat jalan-jalan bacalah tulisan-tulisan yang kita lihat, bacakan cerita setiap malam sehingga kosa kata anak banyak. Sedangkan untuk berhitungnya libatkanlah dalam kegiatan ketika makan, belanja atau jalan-jalan. Sama-sama menghitung piring, menghitung belanjaan atau menghitung kendaraan yang lewat. Buatlah kegiatan-kegiatan tersebut menyenangkan, sehingga anak akan termotivasi untuk terus mempelajarinya.
  11. Ayah Ibu, ternyata tidak hanya kemampuan calistung yang harus disiapkan, tetapi wawasan agama, emosi, sosial dan kemandirian itu jugasangat dibutuhkan dan harus benar-benar kita latihkan pada anak kita, sebagai bekal masuk SD. Anak yang matang dan siap masuk SD akan menjadi anak yang percaya diri dan berprestasi. 
         Ustzh.Wida Al Maidah (Ketua Integral Learning Center – ILC)
 

Senin, 09 November 2015

Super Kid Camp 2015



Dalam rangka mengembangkan kepribadian dan kemandirian siswanya, maka SDI Luqman Al Hakim Kota Bojonegoro pada Sabtu 7 Nopember dan Minggu 8 Nopember 2015 mengadakan kegiatan perkemahan Sabtu Minggu (persami). Menurut kepala SDI Luqman Al Hakim kota Bojonegoro, Ahmad Rifai,S.pd.I, bahwa tujuan dari kegiatan persami ini adalah untuk mengembangkan kepribadian dan kemandirian dari anak anak didiknya untuk masa yang akan datang.  “Yang mana pramuka merupakan salah satu ekskul yang digemari oleh anak-anak, karena di pramuka ini mereka dapat mengembangkan bakat bakat mereka,”ujar Ahmad Rifai saat ditemui, kemarin.Ahmad mengungkapkan bahwa kegiatan yang dinamakan Super Kid Camp SDI Luqman Al Hakim ini dilaksanakan dalam bentuk perkemahan dan latihan kepemimpinan berupa lomba yang berbentuk materi dan praktek.”Motto kegiatan ini adalah “SATYAKU KU DARMAKAN DARMAKU KU BAKTIKAN ,” paparnya. eserta kegiatan ini adalah siswa kelas IV  dan Kelas V. Jenis kegiatan adalah upacara pembukaan dan penutupan, upacara api unggun dan gotong royong.            Selain itu juga ada lomba Dasa Darma, lomba Pancasila, lomba yel-yel, lomba KIM, Lomba semaphore,Lomba Pionering serta lomba memasak yang seluruh lomba ini terbagi menjadi cabang putra dan putri. 

Jumat, 06 November 2015

Program Sambut Siswa


Peserta didik adalah pewaris kita yang harus dipersiapkan dengan benar. Merekalah nantinya yang akan melanjutkan tali estafet pembangunan bangsa ini. Penyambutan siswa di pagi hari menjadi gambaran betapa peserta didik menjadi tamu istimewa yang harus kita sambut dengan sambutan yang istimewa pula.
Program Sambut Siswa adalah program penyambutan siswa yang dilakukan oleh beberapa orang guru di pintu gerbang masuk sekolah di pagi hari mulai jam 06.45 - 07.15 WIB. Penjemputan biasanya dilakukan oleh 2 orang guru piket, siswa yang datang disambut dengan senyuman dan dilanjutkan dengan bersalaman. Sambil bersalaman anak-anak mengucap salam kepada guru yang piket dan guru menjawab salam. Pada waktu penyambutan siswa, bisa saja guru sambil mengontrol atribut atau perlengkapan siswa atau bahkan mungkin juga seragamnya, sepatunya, kerapian dan lain-lain.
Program Sambut Siswa akan terus berkesinambungan, karena manfaatnya sangat besar sekali dalam membentuk dan memperhalus budi pekerti sisw

Senin, 02 November 2015

Manasik Haji Anak Sholeh 2015


LABBAIK ALLAHUMMA LABBAIK....berkumandang  kalimat Talbiyah dari anak anak SDI Luqman Al Hakim. Kegiatan Manasik Haji yang rutin diadakan oleh SDILH dan TK Yaa Bunayya Bojonegoro ini merupakan rangkaian pembelajaran agama dan dalam rangka menyambut Hari raya Idul Adha 1436 H. "Tujuan diadakan Manasik haji ini untuk memperkenalkan Rukun Islam yang ke lima yaitu 'Menunaikan Ibadah Haji bagi yang mampu', serta memperkenalkan tata cara dan amalan Ibadah haji kepada anak anak, selain itu juga memaknai arti perjuangan Nabi Ibrahim.“ ujar Ust Wahid,selaku Ketua Panitia
Pada kegiatan ini, murid-murid  dikenalkan di setiap tanggal 10 Dzulhijjah dikenal dengan sebutan Hari Raya Haji ,dimana kaum muslimin yang sedang menunaikan haji yang utama yaitu wukuf di Arafah.  Tidak ada perbedaan ,semua sederajat menggunakan pakaian ihram, semua nya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Latihan Manasik Haji ini disaksikan oleh orangtua, tamu undangan dan dibantu oleh Pengurus Masjid Babu Shofa. Tidak hanya kegiatan Manasik Haji ini saja,  Hal ini merupakan upaya memupuk ketaqwaan dan kencintaan kepada Allah SWT, 

Kamis, 29 Oktober 2015

Hasil Karya Tangan Kelas 6


Info PMB Indent Tapel 2016/2017





Assalamu’alaikum Wr .Wb Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga sahabat dan pengikutnya yang setia Kami atas panitia Panitia Penerimaan Siswa Baru SD Integral Luqman Al Hakim tahun pelajaaran 2016/2017 menginformasikan bahwa pendaftaran siswa baru telah di buka dengn quota 120 siswa ( 4 kelas ) 2 Kelas International Class Program ( ICP ) dan 2 Kelas Reguler. Adapun gelombang pendaaftaran sebagai berikut : I. Indent : Oktober s/d Desember II. Gelombang I : Januari s/d Maret III. Gelombang II : April s/d Juli Demikian informasi ini kami sampaikan atas perhatin di sampaiakan terima kasih Info PSB : Ust. Agus Hp. 0857 9033 1230 Ust. Agung Hp. 0858 5482 3423 Kantor (0353 ) 888025 Wassalmu'aalaikum Wr. Wb Bojonegoro, 29 Oktober 2015 ttd Ketua Panitiaa

Selasa, 22 September 2015

Guru Profesional, Guru Berkarakter Nabi

sdntegral.sch.id — Tiap tanggal 25 November kita memperingati hari bersejarah bagi para guru, yakni peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI. Tahun 2014 ini adalah peringatan ke-69, usia yang tidak muda lagi. Usia yang menunjukkan kematangan jika di-qiyas-kan pada diri guru sebagai insan pendidik anak bangsa. Peringatan hari guru bisa dijadikan momentum untuk merefleksi dan muhasabah diri dalam mengemban amanah dan mengabdi dengan sepenuh hati.
Dalam filosofi Jawa, guru adalah sosok yang “digugu dan ditiru”. Yakni sosok yang dipercaya, dianut dan ditauladani. Maka muncul pertanyaan, sebagai seorang guru sudahkah kita patut dipercaya, dianut, dan ditauladani? Pertanyaan ini cukup kita tanyakan kepada hati kita sendiri. Tentunya sambil memperbaiki dan menambal sulam kekurangan diri. Guru mempunyai tanggung jawab yang besar. Di pundak guru-lah masa depan sebuah bangsa dan negara berada. Di tangan merekalah nasib anak bangsa ditentukan.
Problematika dunia pendidikan Indonesia semakin kompleks. Mutu pendidikan yang rendah menjadi penyebab utama rendahnya kualitas generasi bangsa. Rendahnya mutu pendidikan itu salah satunya dipengaruhi oleh kurikulum pendidikan. Kurikulum yang selalu berubah seiring bergantinya pemegang kebijakan, kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik yang lemah, dan biaya pendidkan yang tinggi menjadi permasalahan klasik yang belum terpecahkan. Sehingga tidak heran, muncul istilah “produk gagal” ketika mencetak generasi bangsa.
Masih banyak lagi problematika pendidikan Indonesia yang belum menemukan solusi. Jika dibiarkan berlarut-larut, tentu akan berdampak besar dan fatal bagi keberlangsungan hidup bangsa dan Negara.
Guru Profesional
Dalam membentuk guru professional yang berkarakter Nabi, tiada cara selain dengan meningkatkan kualitas guru. Dalam dunia pendidikan, guru adalah ujung tombak. Guru menduduki posisi tertinggi dalam mentransformasikan ilmu dan karakter kepada anak didiknya. Guru-lah yang terjun langsung berinteraksi dengan peserta didik dalam pembelajaran. Disinilah kualitas pendidikan terbentuk dan ditentukan oleh kualitas guru yang bersangkutan.
Anak didik di-amanah-kan langsung oleh orang tuanya untuk dibimbing sepenuhnya di sekolah. Seorang guru harus siap memikul dan menjaga amanah itu dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki semangat yang besar, pantang putus asa, kuat mental dan selalu siap sigap dalam mengemban amanah mulia ini.
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia mempunyai semboyan “Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani’ yang artinya di depan kita memberi contoh, di tengah membangun prakasa dan bekerjasama, di belakang memberi daya semangat dan dorongan. Kesimpulanya, guru yang baik adalah disamping menjadi suri tauladan dan panutan baik ucapan, sikap dan perilakunya, guru juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang, agar anak didik tergugah motivasinya dalam menggapai cita-cita
Untuk menjadi guru yang professional berkarakter nabi, hendaknya seorang guru tidak hanya mengajar (transfer of knowledge) ilmu duniawi semata. Guru juga harus mampu menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak. Dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar guru harus mampu mengkorelasikan, nilai-nilai materiil kebendaan dengan nilai-nilai spiritual keagamaan. Sehingga dapat mengubah pola pikir, ucapan, perilaku dan membentuk pemahaman bahwa seluruh alam semesta beserta isinya adalah ciptaan Tuhan yang Maha Esa.
Guru Berkarakter Nabi
Allah Swt. berfirman dalam Qs. Al Ahzab ayat 21, yang artinya “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”  Ayat ini menegaskan bahwasa telah ada pada diri Rasulullah Saw, suatu uswah dan qudwah bagi umatnya. Contoh dan Tauladan dari Rasulullah Saw. inilah yang hendaknya menjiwai dan menjadi pegangan bagi para pendidik Islam.
Empat hal paling mendasar yang patut diteladani dari Rasulullah Saw sebagai seorang pendidik muslim, diantaranya adalah sifat dan karakter Shiddiq (Trust)Amanah (Responsibility), Tabligh (Communication) dan Fathonah (Smart).
Shiddiq (Trust) yaitu seorang guru haruslah orang jujur. Jujur apa yang disampaikan itu adalah benar tanpa mengurangi atau menambahinya. Misalnya, dalam konteks pembelajaran, karena belum bisa menjawab pertanyaan dari murid, hendaknya mengatakan “Maaf saya belum tahu”. Tentunya sambil mencari jawabannya.
Amanah (Responsibility) yaitu guru harus sadar bahwa siswa adalah amanah dari orang tuanya dan dari Allah Swt, yang harus dididik dengan benar dan dicetak menjadi anak yang baik. Sehingga Guru bertanggungjawab sepenuhnya terhadap apa yang diajarkannya. Serta dapat menjalankan amanah tersebut dengan sungguh-sungguh serta ikhlas semata-mata mengharap Ridho-Nya.
Tabligh (Communication) yaitu guru haruslah selalu menyampaikan materi pembelajarannya dengan komunikasi yang baik, jelas, akurat, padat dan mudah dipahami. Sehingga transfer of knowledgekepada siswa akan lebih efektif dan efisien. Tentunya dalam kaitan ini, guru sudah harus menyiapkan perangkat pembelajaran yang ideal.
Fathonah (Smart) yaitu guru haruslah menguasai metode pembelajaran dalam kelas yang efektif, menyiapkan perangkat pembelajaran, menguasai ilmu yang akan disampaikan, dan terus berupaya mengasah serta menambah ilmunya.
Guru yang ideal bisa diimplementasikan dari kepanjangan kata “GURU” yaitu Gagasan, Usaha, Rajin dan Ulet. Seorang guru harus kaya dengan gagasan dan ide kreatif. Hal ini menjadikan peserta didik lebih berkembang dan inovatif. Ide tidak akan berjalan jika hanya direncanakan, harus ada usaha maksimum mewujudkannya. Ide dan usaha harus dilandasi dengan kerajinan. Guru harus sungguh-sungguh melaksanakan tugas hingga mencapai yang diharapkan. Jikalau ketiganya bisa berjalan dengan baik, maka sifat ulet (istiqomah) harus ada pada diri seorang guru. Segala perbuatan tanpa sifat istiqomah, maka akan sulit menggapai kesuksesan. Guru yang berhasil mengantarkan kesuksesan belajar siswanya, tidak lepas dari pertolongan dari Allah Swt. Karena itulah, guru harus mendoakan anak didik dalam setiap munajatnya.
Dengan tangan dingin guru, dengan sikap dan sifat lemah lembutnya, semoga kelak lahir pemimpin bangsa yang tangguh. Pemimpin yang mampu membawa kejayaan negeri tercinta ini. Semoga diusianya yang ke-69, guru mampu memberikan persembahan terbaik kepada negeri ini, mampu memberikan sesuatu yang membanggakan bangsa ini, AamiinSelamat Hari Guru Nasional.
 Danang “Soeto Wijoyo” Muslim (Karyawan SD Luqman Al Hakim Surabaya

Anak Sholeh vs Anak Salah

sdintegral.sch.id__Kejahatan bisa datang dari keshalihan”, ungkap Umberto Eco dalam novelnya, The Name of the Rose. Kalimat itu kembali muncul di kolom Jati Diri harian Jawa Pos, Jumat 27 Maret 2015. Tulisan tersebut menarik untuk disimak sekaligus dicermati, berkaitan dengan banyaknya fenomena kejahatan yang ditengarai pelakunya adalah berlabel “Anak Sholih”.
Tulisan Masdar Hilmy di kolom Opini, harian Jawa Pos 27 Maret 2015 yang berjudul Anak Muda di Tengah Pusaran Radikalisme, seakan mempertegas statement tersebut. Masdar menulis, keterlibatan kaum muda dalam pusaran ideologi radikalisme dan terorisme sudah mencapai level yang menghawatirkan.
Berbagai aksi kekerasan yang bernuansa ideologi radikalisme yang kebetulan diperagakan sebagian pemuda menjadi bukti di tengah masyarakat. Beberapa kasus yang ditengarai sebagai luapan aksi radikalisme seperti bom bunuh diri baik di dalam negeri ataupun luar negeri selalu melibatkan peran anak muda.
Penyesatan Opini
Sebuah ungkapan mengatakan “If you repeat a lie often enough, it becomes truth”. Jika anda mengulang suatu kebohongan cukup sering, maka kebohongan tersebut bisa menjadi kebenaran.Maksud ungkapan diatas adalah jika sebuah kebohongan atau keburukan selalu diulang-ulang, maka lama kelamaan akan diterima dan kelak kebohongan tersebut menjadi sebuah kebenaran. Begitupun sebaliknya, jika kebaikan atau kebenaran selalu dicitrakan buruk, selalu disiarkan negatif, maka lama kelamaan kebaikan tersebut dianggap keburukan.
Sholih yang sejatinya baik, tetapi bila terus disiarkan dan dicitrakan buruk, maka bukan tidak mungkin akan tercipta sebuah paradigma buruk pada kata sholih tersebut. Jadi anak yang dianggap sholih atau diindikasikan sholih, akan dijauhi masyarakat bahkan orang tuanya sendiri.
Ust. Budi Ashari,Lc. mengatakan sebagaimana dikutip dari Arrohmah.com, “Para orang tua banyak yang khawatir begitu melihat anaknya berubah menjadi baik. Seorang ibu ketakutan melihat anaknya liburan dari pesantrennya. Karena melihat pakaian putrinya itu sangat rapi menutup aurat sesuai syariat Islam. “Apa anak saya sudah kerasukan pemikiran radikal?”.
Para orang tua ketakutan apabila mendapati putrinya tiba-tiba memakai jilbab bila keluar rumah, membaca Al-Qur’an setiap hari di kamarnya, rajin puasa Senin Kamis, dan buah hatinya tidak mau berjabat tangan dengan sembarang pria karena alasan bukan muhrim.
Dampaknya bukan orang tua saja yang khawatir anaknya menerapkan syariat Islam. Kekhawatiran pun muncul di sekolah tempat anak menimba ilmu pengetahuan. Beberapa sekolah di tanah air sempat melarang siswinya menggunakan jilbab. Seperti yang terjadi disebuah sekolah negeri di Bali pada November 2014.
Bentuk penghakiman seperti di atas sungguh sangat berbahaya. Ibarat virus, ia akan menggerogotimind set masyarakat khususnya para orang tua. Hari ini mungkin pikiran para orang tua belum terpengaruh. Tetapi siapa yang menjamin di hari esok, pernyataan itu akan menghancurkan pertahananpositif thinking mereka pada ajaran agamanya sendiri, yaitu menjadi muslim sejati.
Jika terus dibiarkan, maka suatu hari kita akan menemukan para orang tua lebih nyaman melihat anaknya menjauh dari masjid, atau bahkan memberi wejangan agar jauh dari kajian ke-Islaman di sekolah dan kampus.
Karena melihat orang tuanya yang gamang seperti itu, maka anak pun mengambil jalan hidup sendiri yaitu bergaul tanpa batas, nongkrong di kafe dan pinggir jalan, tidak pernah alpa dan lupa di tempat maksiat. Perlu dicatat, anak yang berkubangan maksiat, penuh dosa tidak akan memberikan aura positif. Bahkan tidak ada jaminan sepotong doa muncul dari bibir anak salah alias ahli maksiat. Anak seperti inikah yang kita inginkan? Tentunya tidak.
Makna Anak Sholih.
Menurut arti kata, sholih adalah adalah taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah. Sedangkan dalam buku Golden Ways Anak Sholih, karangan Zainal Abidin bin Syamsuddin, Lc. Mendefinisikananak sholih adalah dambaan hati, kebanggaan, dan simpanan berharga bagi orang tua. Tempat berkeluh kesah disaat usia senja, tempat berbagi duka dikala nestapa, dan tempat bertumpunya harapan orang tua di masa yang akan datang setelah harapan kepada Allah Ta’ala.
Hanya anak sholih-lah yang akan bisa mencurahkan pikiran, tenaga, harta, dan waktu untuk merawat dan menjaga orang tua selagi hayat masih dikandung badan. Sebaliknya, tidak ada orang tua yang mengharapkan anak salah atau durhaka. Para orang tua tidak menghendaki anaknya justru menjadi musuh baginya. Sebagaimana dalan Al-Qur’an, At-Taghabun ayat 14 : Hai orang-orang yang mukmin, sesungguhnya diantara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi mush bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.”
Anak Sholih Dambaan Orang Tua
Mempunyai anak sholih, orang tua mana yang tidak ingin. Anak sholih akan senantiasa mengalirkan kebaikan kepada orang tuanya, meskipun keduanya telah tiada. Di akhirat kelak, derajat orang tuanya bisa terangkat berkat istighfar anak sholihnya. Rasulullah Saw. bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: Sesungguhnya seseorang yang meninggal dunia diangkat derajatnya di Surga lalu ia berkata, “Wahai Tuhanku, dari manakah ini?” Dia berkata kepadanya, ‘Karena anakmu membaca istighfar untukmu.”
Siapapun orang tua yang sadar dan beriman, pasti mendambakan do’a buah hatinya. Dan anak yang bisa mendoakan orang tuanya hanyalah anak sholih. Sekali lagi, hanya anak sholih-lah yang bisa memohon kepada Rabb-nya agar sekiranya Allah Ta’ala mengasihi orang tuanya, sebagaimana dia dikasihi orang tuanya sewaktu kecil. Firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an, surat Al Isra’ ayat 24 :“Dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagai mereka telah mendidik aku waktu kecil”
Sebagai penghujung tulisan, perbedaan anak sholih dan anak salah jelas terlihat. Anak salah tetaplah salah dalam semua aspek. Ia tidak akan pernah memberikan dampak kebaikan pada orang tuanya, masyarakat dan juga agamanya. Islam tidak pernah menyuruh orang tua melahirkan anak salah, keberadaannya hanya membuat tatanan kehidupan semakin buruk. Sebaliknya anak sholih adalah anak yang selalu meneteskan kebaikan dimanapun ia berada. Ia akan dibanggakan dan dicintai orang tuanya, masyarakatnya dan juga agamanya. Wallahu A’lam bisshowab
Oleh : Ust. Syamsul Alam Jaga, M.Kom (Guru SD Luqman Al Hakim Surabaya)

Senin, 21 September 2015

Pemberitahuan Libur Idul Adha 1436 H

Assalamu'alaikum wr wb
Di beritahukan untuk  semu murid bahwa libur Idul Adha mulai tangal 23 s/d 25 September 2015 . untuk tanggal 26 September 2015 semua siswa masuk guna melaksanakan penyembelihan hewan qur'ban di sekolah. Sambil membawa piring,gelas (melamin) dan sendok dan memkai baju taqwa.

Jumat, 04 September 2015

Surat pemberitahuan libur

Senin, 31 Agustus 2015

Surat Pemberitahuan Pembayaran Karnaval 2015


Selasa, 23 Juni 2015

Akhirusanah SDILH angkatan ke-9


 
Copyright © 2021 SD Integral Luqman Al Hakim Hidayatullah Bojonegoro
Distributed By Free Premium Themes. Powered byBlogger
banner