BREAKING NEWS

Info PPDB

Hasil Karya Siswa

Pengumuman

From our Blog

Kamis, 29 Oktober 2015

Info PMB Indent Tapel 2016/2017





Assalamu’alaikum Wr .Wb Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga sahabat dan pengikutnya yang setia Kami atas panitia Panitia Penerimaan Siswa Baru SD Integral Luqman Al Hakim tahun pelajaaran 2016/2017 menginformasikan bahwa pendaftaran siswa baru telah di buka dengn quota 120 siswa ( 4 kelas ) 2 Kelas International Class Program ( ICP ) dan 2 Kelas Reguler. Adapun gelombang pendaaftaran sebagai berikut : I. Indent : Oktober s/d Desember II. Gelombang I : Januari s/d Maret III. Gelombang II : April s/d Juli Demikian informasi ini kami sampaikan atas perhatin di sampaiakan terima kasih Info PSB : Ust. Agus Hp. 0857 9033 1230 Ust. Agung Hp. 0858 5482 3423 Kantor (0353 ) 888025 Wassalmu'aalaikum Wr. Wb Bojonegoro, 29 Oktober 2015 ttd Ketua Panitiaa

Selasa, 22 September 2015

Guru Profesional, Guru Berkarakter Nabi

sdntegral.sch.id — Tiap tanggal 25 November kita memperingati hari bersejarah bagi para guru, yakni peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI. Tahun 2014 ini adalah peringatan ke-69, usia yang tidak muda lagi. Usia yang menunjukkan kematangan jika di-qiyas-kan pada diri guru sebagai insan pendidik anak bangsa. Peringatan hari guru bisa dijadikan momentum untuk merefleksi dan muhasabah diri dalam mengemban amanah dan mengabdi dengan sepenuh hati.
Dalam filosofi Jawa, guru adalah sosok yang “digugu dan ditiru”. Yakni sosok yang dipercaya, dianut dan ditauladani. Maka muncul pertanyaan, sebagai seorang guru sudahkah kita patut dipercaya, dianut, dan ditauladani? Pertanyaan ini cukup kita tanyakan kepada hati kita sendiri. Tentunya sambil memperbaiki dan menambal sulam kekurangan diri. Guru mempunyai tanggung jawab yang besar. Di pundak guru-lah masa depan sebuah bangsa dan negara berada. Di tangan merekalah nasib anak bangsa ditentukan.
Problematika dunia pendidikan Indonesia semakin kompleks. Mutu pendidikan yang rendah menjadi penyebab utama rendahnya kualitas generasi bangsa. Rendahnya mutu pendidikan itu salah satunya dipengaruhi oleh kurikulum pendidikan. Kurikulum yang selalu berubah seiring bergantinya pemegang kebijakan, kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik yang lemah, dan biaya pendidkan yang tinggi menjadi permasalahan klasik yang belum terpecahkan. Sehingga tidak heran, muncul istilah “produk gagal” ketika mencetak generasi bangsa.
Masih banyak lagi problematika pendidikan Indonesia yang belum menemukan solusi. Jika dibiarkan berlarut-larut, tentu akan berdampak besar dan fatal bagi keberlangsungan hidup bangsa dan Negara.
Guru Profesional
Dalam membentuk guru professional yang berkarakter Nabi, tiada cara selain dengan meningkatkan kualitas guru. Dalam dunia pendidikan, guru adalah ujung tombak. Guru menduduki posisi tertinggi dalam mentransformasikan ilmu dan karakter kepada anak didiknya. Guru-lah yang terjun langsung berinteraksi dengan peserta didik dalam pembelajaran. Disinilah kualitas pendidikan terbentuk dan ditentukan oleh kualitas guru yang bersangkutan.
Anak didik di-amanah-kan langsung oleh orang tuanya untuk dibimbing sepenuhnya di sekolah. Seorang guru harus siap memikul dan menjaga amanah itu dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki semangat yang besar, pantang putus asa, kuat mental dan selalu siap sigap dalam mengemban amanah mulia ini.
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia mempunyai semboyan “Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani’ yang artinya di depan kita memberi contoh, di tengah membangun prakasa dan bekerjasama, di belakang memberi daya semangat dan dorongan. Kesimpulanya, guru yang baik adalah disamping menjadi suri tauladan dan panutan baik ucapan, sikap dan perilakunya, guru juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang, agar anak didik tergugah motivasinya dalam menggapai cita-cita
Untuk menjadi guru yang professional berkarakter nabi, hendaknya seorang guru tidak hanya mengajar (transfer of knowledge) ilmu duniawi semata. Guru juga harus mampu menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak. Dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar guru harus mampu mengkorelasikan, nilai-nilai materiil kebendaan dengan nilai-nilai spiritual keagamaan. Sehingga dapat mengubah pola pikir, ucapan, perilaku dan membentuk pemahaman bahwa seluruh alam semesta beserta isinya adalah ciptaan Tuhan yang Maha Esa.
Guru Berkarakter Nabi
Allah Swt. berfirman dalam Qs. Al Ahzab ayat 21, yang artinya “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”  Ayat ini menegaskan bahwasa telah ada pada diri Rasulullah Saw, suatu uswah dan qudwah bagi umatnya. Contoh dan Tauladan dari Rasulullah Saw. inilah yang hendaknya menjiwai dan menjadi pegangan bagi para pendidik Islam.
Empat hal paling mendasar yang patut diteladani dari Rasulullah Saw sebagai seorang pendidik muslim, diantaranya adalah sifat dan karakter Shiddiq (Trust)Amanah (Responsibility), Tabligh (Communication) dan Fathonah (Smart).
Shiddiq (Trust) yaitu seorang guru haruslah orang jujur. Jujur apa yang disampaikan itu adalah benar tanpa mengurangi atau menambahinya. Misalnya, dalam konteks pembelajaran, karena belum bisa menjawab pertanyaan dari murid, hendaknya mengatakan “Maaf saya belum tahu”. Tentunya sambil mencari jawabannya.
Amanah (Responsibility) yaitu guru harus sadar bahwa siswa adalah amanah dari orang tuanya dan dari Allah Swt, yang harus dididik dengan benar dan dicetak menjadi anak yang baik. Sehingga Guru bertanggungjawab sepenuhnya terhadap apa yang diajarkannya. Serta dapat menjalankan amanah tersebut dengan sungguh-sungguh serta ikhlas semata-mata mengharap Ridho-Nya.
Tabligh (Communication) yaitu guru haruslah selalu menyampaikan materi pembelajarannya dengan komunikasi yang baik, jelas, akurat, padat dan mudah dipahami. Sehingga transfer of knowledgekepada siswa akan lebih efektif dan efisien. Tentunya dalam kaitan ini, guru sudah harus menyiapkan perangkat pembelajaran yang ideal.
Fathonah (Smart) yaitu guru haruslah menguasai metode pembelajaran dalam kelas yang efektif, menyiapkan perangkat pembelajaran, menguasai ilmu yang akan disampaikan, dan terus berupaya mengasah serta menambah ilmunya.
Guru yang ideal bisa diimplementasikan dari kepanjangan kata “GURU” yaitu Gagasan, Usaha, Rajin dan Ulet. Seorang guru harus kaya dengan gagasan dan ide kreatif. Hal ini menjadikan peserta didik lebih berkembang dan inovatif. Ide tidak akan berjalan jika hanya direncanakan, harus ada usaha maksimum mewujudkannya. Ide dan usaha harus dilandasi dengan kerajinan. Guru harus sungguh-sungguh melaksanakan tugas hingga mencapai yang diharapkan. Jikalau ketiganya bisa berjalan dengan baik, maka sifat ulet (istiqomah) harus ada pada diri seorang guru. Segala perbuatan tanpa sifat istiqomah, maka akan sulit menggapai kesuksesan. Guru yang berhasil mengantarkan kesuksesan belajar siswanya, tidak lepas dari pertolongan dari Allah Swt. Karena itulah, guru harus mendoakan anak didik dalam setiap munajatnya.
Dengan tangan dingin guru, dengan sikap dan sifat lemah lembutnya, semoga kelak lahir pemimpin bangsa yang tangguh. Pemimpin yang mampu membawa kejayaan negeri tercinta ini. Semoga diusianya yang ke-69, guru mampu memberikan persembahan terbaik kepada negeri ini, mampu memberikan sesuatu yang membanggakan bangsa ini, AamiinSelamat Hari Guru Nasional.
 Danang “Soeto Wijoyo” Muslim (Karyawan SD Luqman Al Hakim Surabaya

Anak Sholeh vs Anak Salah

sdintegral.sch.id__Kejahatan bisa datang dari keshalihan”, ungkap Umberto Eco dalam novelnya, The Name of the Rose. Kalimat itu kembali muncul di kolom Jati Diri harian Jawa Pos, Jumat 27 Maret 2015. Tulisan tersebut menarik untuk disimak sekaligus dicermati, berkaitan dengan banyaknya fenomena kejahatan yang ditengarai pelakunya adalah berlabel “Anak Sholih”.
Tulisan Masdar Hilmy di kolom Opini, harian Jawa Pos 27 Maret 2015 yang berjudul Anak Muda di Tengah Pusaran Radikalisme, seakan mempertegas statement tersebut. Masdar menulis, keterlibatan kaum muda dalam pusaran ideologi radikalisme dan terorisme sudah mencapai level yang menghawatirkan.
Berbagai aksi kekerasan yang bernuansa ideologi radikalisme yang kebetulan diperagakan sebagian pemuda menjadi bukti di tengah masyarakat. Beberapa kasus yang ditengarai sebagai luapan aksi radikalisme seperti bom bunuh diri baik di dalam negeri ataupun luar negeri selalu melibatkan peran anak muda.
Penyesatan Opini
Sebuah ungkapan mengatakan “If you repeat a lie often enough, it becomes truth”. Jika anda mengulang suatu kebohongan cukup sering, maka kebohongan tersebut bisa menjadi kebenaran.Maksud ungkapan diatas adalah jika sebuah kebohongan atau keburukan selalu diulang-ulang, maka lama kelamaan akan diterima dan kelak kebohongan tersebut menjadi sebuah kebenaran. Begitupun sebaliknya, jika kebaikan atau kebenaran selalu dicitrakan buruk, selalu disiarkan negatif, maka lama kelamaan kebaikan tersebut dianggap keburukan.
Sholih yang sejatinya baik, tetapi bila terus disiarkan dan dicitrakan buruk, maka bukan tidak mungkin akan tercipta sebuah paradigma buruk pada kata sholih tersebut. Jadi anak yang dianggap sholih atau diindikasikan sholih, akan dijauhi masyarakat bahkan orang tuanya sendiri.
Ust. Budi Ashari,Lc. mengatakan sebagaimana dikutip dari Arrohmah.com, “Para orang tua banyak yang khawatir begitu melihat anaknya berubah menjadi baik. Seorang ibu ketakutan melihat anaknya liburan dari pesantrennya. Karena melihat pakaian putrinya itu sangat rapi menutup aurat sesuai syariat Islam. “Apa anak saya sudah kerasukan pemikiran radikal?”.
Para orang tua ketakutan apabila mendapati putrinya tiba-tiba memakai jilbab bila keluar rumah, membaca Al-Qur’an setiap hari di kamarnya, rajin puasa Senin Kamis, dan buah hatinya tidak mau berjabat tangan dengan sembarang pria karena alasan bukan muhrim.
Dampaknya bukan orang tua saja yang khawatir anaknya menerapkan syariat Islam. Kekhawatiran pun muncul di sekolah tempat anak menimba ilmu pengetahuan. Beberapa sekolah di tanah air sempat melarang siswinya menggunakan jilbab. Seperti yang terjadi disebuah sekolah negeri di Bali pada November 2014.
Bentuk penghakiman seperti di atas sungguh sangat berbahaya. Ibarat virus, ia akan menggerogotimind set masyarakat khususnya para orang tua. Hari ini mungkin pikiran para orang tua belum terpengaruh. Tetapi siapa yang menjamin di hari esok, pernyataan itu akan menghancurkan pertahananpositif thinking mereka pada ajaran agamanya sendiri, yaitu menjadi muslim sejati.
Jika terus dibiarkan, maka suatu hari kita akan menemukan para orang tua lebih nyaman melihat anaknya menjauh dari masjid, atau bahkan memberi wejangan agar jauh dari kajian ke-Islaman di sekolah dan kampus.
Karena melihat orang tuanya yang gamang seperti itu, maka anak pun mengambil jalan hidup sendiri yaitu bergaul tanpa batas, nongkrong di kafe dan pinggir jalan, tidak pernah alpa dan lupa di tempat maksiat. Perlu dicatat, anak yang berkubangan maksiat, penuh dosa tidak akan memberikan aura positif. Bahkan tidak ada jaminan sepotong doa muncul dari bibir anak salah alias ahli maksiat. Anak seperti inikah yang kita inginkan? Tentunya tidak.
Makna Anak Sholih.
Menurut arti kata, sholih adalah adalah taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah. Sedangkan dalam buku Golden Ways Anak Sholih, karangan Zainal Abidin bin Syamsuddin, Lc. Mendefinisikananak sholih adalah dambaan hati, kebanggaan, dan simpanan berharga bagi orang tua. Tempat berkeluh kesah disaat usia senja, tempat berbagi duka dikala nestapa, dan tempat bertumpunya harapan orang tua di masa yang akan datang setelah harapan kepada Allah Ta’ala.
Hanya anak sholih-lah yang akan bisa mencurahkan pikiran, tenaga, harta, dan waktu untuk merawat dan menjaga orang tua selagi hayat masih dikandung badan. Sebaliknya, tidak ada orang tua yang mengharapkan anak salah atau durhaka. Para orang tua tidak menghendaki anaknya justru menjadi musuh baginya. Sebagaimana dalan Al-Qur’an, At-Taghabun ayat 14 : Hai orang-orang yang mukmin, sesungguhnya diantara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi mush bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.”
Anak Sholih Dambaan Orang Tua
Mempunyai anak sholih, orang tua mana yang tidak ingin. Anak sholih akan senantiasa mengalirkan kebaikan kepada orang tuanya, meskipun keduanya telah tiada. Di akhirat kelak, derajat orang tuanya bisa terangkat berkat istighfar anak sholihnya. Rasulullah Saw. bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: Sesungguhnya seseorang yang meninggal dunia diangkat derajatnya di Surga lalu ia berkata, “Wahai Tuhanku, dari manakah ini?” Dia berkata kepadanya, ‘Karena anakmu membaca istighfar untukmu.”
Siapapun orang tua yang sadar dan beriman, pasti mendambakan do’a buah hatinya. Dan anak yang bisa mendoakan orang tuanya hanyalah anak sholih. Sekali lagi, hanya anak sholih-lah yang bisa memohon kepada Rabb-nya agar sekiranya Allah Ta’ala mengasihi orang tuanya, sebagaimana dia dikasihi orang tuanya sewaktu kecil. Firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an, surat Al Isra’ ayat 24 :“Dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagai mereka telah mendidik aku waktu kecil”
Sebagai penghujung tulisan, perbedaan anak sholih dan anak salah jelas terlihat. Anak salah tetaplah salah dalam semua aspek. Ia tidak akan pernah memberikan dampak kebaikan pada orang tuanya, masyarakat dan juga agamanya. Islam tidak pernah menyuruh orang tua melahirkan anak salah, keberadaannya hanya membuat tatanan kehidupan semakin buruk. Sebaliknya anak sholih adalah anak yang selalu meneteskan kebaikan dimanapun ia berada. Ia akan dibanggakan dan dicintai orang tuanya, masyarakatnya dan juga agamanya. Wallahu A’lam bisshowab
Oleh : Ust. Syamsul Alam Jaga, M.Kom (Guru SD Luqman Al Hakim Surabaya)

Senin, 21 September 2015

Pemberitahuan Libur Idul Adha 1436 H

Assalamu'alaikum wr wb
Di beritahukan untuk  semu murid bahwa libur Idul Adha mulai tangal 23 s/d 25 September 2015 . untuk tanggal 26 September 2015 semua siswa masuk guna melaksanakan penyembelihan hewan qur'ban di sekolah. Sambil membawa piring,gelas (melamin) dan sendok dan memkai baju taqwa.

Jumat, 04 September 2015

Surat pemberitahuan libur

Senin, 31 Agustus 2015

Surat Pemberitahuan Pembayaran Karnaval 2015


Selasa, 23 Juni 2015

Akhirusanah SDILH angkatan ke-9


Minggu, 29 Maret 2015

Jadwal Preeschool Siswa Baru 2015/2016

Assalamu'alikum wr wb
Info bagi wali murid baru untuk kegiatan preeschool bisa di download di sini.
 
Copyright © 2021 SD Integral Luqman Al Hakim Hidayatullah Bojonegoro
Distributed By Free Premium Themes. Powered byBlogger
banner